BAB II
TINJAUAN TEORI
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER
I, II, III (MOBILISASI, SENAM HAMIL, ISTIRAHAT DAN TIDUR)
2.1 MOBILISASI, BODY MEKANIK
Sikap tubuh seorang wanita yang kurang
baik dapat mengakibatkan sakit pinggang. Alternatif sikap untuk mencegah dan
mengurangi sakit pinggang.
1. Gerakan atau goyangkan panggul
dengan tangan diatas lutut dan sambil duduk di kursi dengan punggung yang lurus
atau goyangkan panggul dengan posisi berdiri pada sebuah dinding.
2. Untuk berdiri yang lama
misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu letakkan satu kaki diatas alas
yang rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah kotak.
3. Untuk duduk yang lama caranya yaitu
duduk yang rendah menapakkan kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih
tinggi dari pada paha.
4. Menggunakan body mekanik dimana
disini otot-otot kaki yang berperan.
a. Untuk menjangkau objek pada lantai
atau dekat lantai yaitu dengan cara membengkokan kedua lutut punggung harus
lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan.
b. Untuk mengangkat objek yang berat
seperti anak kecil caranya yaitu mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan
agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut
kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain
sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya.
5. Menyarankan agar ibu memakai sepatu
yang kokoh atau menopang dan tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi.
Ibu hamil boleh
melakukan kegiatan/aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu
hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu,mengepel, masak, dan mengajar.
Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan
mempunyai cukup waktu untuk istirahat.
Secara anatomi,
ligamen sendi putar dapat meningkatkan pelebaran atau pembesaran rahim pada
ruang abdomen. Nyeri pada ligamen ini terjadi karena pelebarab dan tekanan pada
ligemen karena adanya pembesaran rahim. Nyeri pada ligamen ini merupakan suatu
ketidaknyamanan pada ibu hamil. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu
hamil :
a. Duduk
Tempatkan
tangan di lutut dan tarik tubuh ke posisi tegak. Atur dagu ibu dan tarik
bagian atas kepala seperti ketika ibu berdiri.
b. Berdiri
Sikap berdiri
yang benar sangat membantu sewaktu hamil di saat janin berat janin semakin
bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama. Berdiri dengan
menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak lurus dari telinga sampai ke tumit
kaki.
c. Berjalan
Ibu hamil
penting untuk tidak memakai sepatuberhak tinggi atau tanpa hak. Hindari juga
sepatu bertumit runcin karena mudah menghilangkan keseimbangan.
d. Tidur
Ibu boleh tidur
tengkurap kalau sudah terbiasa namun tekuklah sebelah kaki dan pakailah guling
supaya ada ruangan bagi anak anda. Posisi miring juga mengenangkan, namun
jangan lupa memakai guling untuk menopang beratrahim anda. Sebaiknya setelah
usia kehamilan enam bulan, hindari tidur terlentang, karena tekanan rahim pada
pembuluh darah utama dapat menyebabkan pingsang. Tidur dengan kedua tungkai
kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
e. Bangun dari berbaring
Untuk bangun
dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemudian tekuk
lutut. Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan
turunkan kaki ibu. Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum
berdiri Lakukan setiap kali ibu bangun dari berbaring.
f. Membungkuk dan mengangkat
Terlebih dahulu
menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali. Hindari membungkuk
yang dapat membuat punggung tegang, termasuk untuk mengambil sesuatu yang
ringan sekalipun.
2.2 SENAM
HAMIL
Menurut Ervin Indarti, Fisioterapis RSI
jemur sari Surabaya, senam hamil bermanfaat untuk mempermudah proses kelahiran
, mengurangi rasa sakit pada saat melahirkan, serta memperkuat otot-otot dasar
panggul dn dinding perut ibu dalam memperlancar proses kelahiran.
Senam hamil ini hanya bisa
dilakukan ketika kandungan berusia 22-36 minggu. Namun yang perlu diperhatikan
tidak semua kondisi ibu hamil dapat melakukan treatment ini. Disarankan
sebelum melakukan senam, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter pendamping.
Ada 2 tipe kondisi wanita yang tidak
bisa melakukan yaitu yang bersifat relative (riwayat kebidanan jelek, janin
kembar, penderita diabetes, letak bayi sungsang). Sementara yang bersifat
mutlak tidak boleh dilakukan senam hamil adalah (penderita penyakit jantung,
hipertensi, resiko kelahiran premature). Latihan senam ini harius dihentikan
jika terjadi keluhan nyeri di bagian dada, nyeri kepala, dan nyeri persendian,
kontraksi rahim yang sering, keluar cairan, denyut nadi meningkat
>140/menit, kesulitan untuk berjalan, dan mual serta muntah yang menetap.
Senam hamil dibagi menjadi 4 tahap
berdasarkan usia kandungan. Tahap pertama (usia kehamilan 22-25minggu). Tahap
kedua (usia kehamilan 26-30minggu). Tahap ketiga (usia kehamilan 31-35minggu).
Dan tahap ke empat (usia kehamilan 36-melahirkan)
Senam hamil pada kehamilan normal atas
nasihat dari dokter atau bidan dapat dimulai pada kehamilan kurang lebih 16-38
minggu. Ibu hamil dapat mengikuti kelas senam hamil yang disediakan di
fasilitas kesehatan dengan instruktur yang bersertifikat. Pelaksanaan senam
sedikitnya seminggu sekali dan menggunakan pakaian yang sesuai dan longgar.
Lakukan selalu pemanasan dan pendinginan setiap kali senam. Intensitas senam
harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Bila di lantai gunakan kasur atau
matras saat melakukan senam. Jangan mendadak berdiri sesuai senam, tetapi
lakukan secara perlahan untuk menghindari pusing.
Bidan hendaknya menyarankan agar ibu
melakukan masing-masing latihan 2 kali pada awal dan berlanjut dengan kecepatan
menurut kehendak mereka sendiri hingga sebanyak 5 kali. Secara umum, tujuan
utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut :
1. Mencegah terjadinya deformitas
(cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang
semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan lain-lain.
2. Melatih dan mengusai teknik
pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan
demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 02
terpenuhi.
3. Memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain.
a. Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.
b. Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi
dan relaksasi.
c. Mendukung ketenangan fisik.
Beberapa persyaratan yang
harus diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut :
a. Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan
(22 minggu)
b. Diutamakan kehamilan pertama atau
pada kehamilan berikutnya yang menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak
prematur pada persalinan sebelumnya.
c. Latihan harus secara teratur dalam suasana
yang tenang.
d. Berpakaian cukup longgar.
e. Menggunakan kasur/ matras.
Secara lebih detail manfaat senam
hamil secara teratur dan terukur adalah sebagai berikut :
1.
Memperbaiki sirkulasi darah
2.
Mengurangi pembengkakan
3.
Memperbaiki keseimbangan otot
4.
Mengurangi resiko gangguan perut
termasuk sembelit
5.
Mengurangi kram atau kejang kaki
6.
Menguatkan otot perut
7.
Mempercepat proses penyembuhan
setelah melahirkan
Langkah-langkah senam hamil adalah
sebagai berikut:
1.
Duduk
bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan rilex. Dilakukan sebanyak
mungkin sebagai posisi sehari-hari.
2.
Sikap
merangkak. Jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu,
keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan bahan sejajar
dengan lantai. Lakukanlah kegiatan-kegiatan berikut : Tundukkan kepala, lihat
perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil mengempiskan perut dan
mengerutkan lubang dubur. Kemudian turunkan pinggang dengan mengangkat kepala
sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan
gerakan ini sebanyak 8 kali.
3.
Sikap merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu
menoleh ke samping kiri/kanan. Kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh
kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin kesamping. Bertahanlah pada
posisi tersebut selama 1 menit, kemudian ditingkatkan 5-10 menit (sesuai
kekuatan ibu hamil).
4.
Berbaring miring ke kiri, lebih baik ke arah punggung bayi,
lutut kanan diletakkan di depan lutut kiri, lebih baik diganjal bantal. Lutut
kanan ditekuk di depan lutut kiri (lebih baik diganjal bantal). Lengan kanan
ditekuk di depan dan lengan kiri diletakkan di belakang badan.
5.
Berbaring
miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, dibawah kepala diberi bantal dan
dibawah perut pun diberi bantal, agar perut tidak menggantung. Tutuplah mata,
tenang dan atur pernafasan dengan teratur dan berirama.
6.
Berbaring
terlentang, kedua lutut dipegang oleh kedua tangan dan relax. Lakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut : buka mulut secukupnya tarik nafas dalam
semaksimal mungkin, kemudian mulut ditutup lalu mengejan seperti buang air
besar. Gerakannya ke bawah badan dan ke depan. Setelah tidak dapat menahan
karena lelah, kembali ke posisi awal, ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali
dengan interval 2 menit.
2.3 ISTIRAHAT
DAN TIDUR
Wanita hamil harus mengurangi semua
kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk
menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus
menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus
mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri,
maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam
hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin.
Tidur malam ± sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.
Wanita hamil dianjurkan untuk
merencanakan istirahat yang teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya.
Jadwal istirahat dan tidur perlu di perhatikan dengan baik, karena istirahat
yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan
perkembangan dan pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari selama kurang lebih
delapan jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama satu jam.
Ibu hamil harus menghindari posisi duduk dan berdiri dalam menggunakan kedua
ibu jari, dilakukan dua kali sehari selama dua menit.
2.4
POSISI TIDUR IBU HAMIL
Menghabiskan waktu tentu menguras energi, semua aktifitas
pasti membakar kalori dan menjadikan tubuh lemas. Maka, satu-satunya hal yang
dapat dilakukan untuk memulihkan tenaga adalah istirahat.Pada kehamilan
trimester awal wanita hamil dapat tidur dan beristirahat dengan berbagai
posisi, yang terpenting adalah dapat memberikan rasa nyaman. Posisi tidur yang
nyaman akan sulit didapat oleh wanita hamil yang usia kehamilannya pada
trimester ketiga dimana uterus mulai membesar sehingga sulit dalam menentukan
posisi tidur. Beberapa posisi tidur ibu hamil:
a. Posisi Tengkurap, Menurut Rahmi
(2008) dan Dewi (2008) Di awal kehamilan posisi ini cukup aman, namun paska
kehamilan trimester pertama, saat payudara mulai membesar dan lebih sensitif,
posisi ini tidak lagi disarankan. Begitu juga di minggu ke 14 saat perut mulai
membesar, posisi ini tidak lagi nyaman sehingga harus menyokong paha dengan
bantal. Dari hasil survei, di kehamilan 16 minggu, hanya 1 persen ibu hamil
yang tidur dengan posisi ini dan 0 persen pada usia kehamilan di atas 16
minggu.
b. Posisi Telentang. Dianjurkan
setelah kehamilan 16 minggu wanita hamil untuk tidak tidur telentang, karena
dengan tidur posisi telentang meletakan seluruh berat rahim ke bagian belakang,
usus, dan vena cava inferior. Tidur dengan posisi telentang juga dapat
meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir, gangguan pencernaan, menganggu
pernafasan dan sirkulasi. Posisi tidur telentang pada trimester ke dua dan tiga
juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Seperti turunnya tekanan darah yang
menimbulkan sakit kepala. Sedangkan wanita yang memiliki tekanan darah tinggi,
posisi ini sama sekali tidak dianjurkan (Suririnah, 2004) dan (Dewi, 2008).
c. Posisi Miring Ke Kiri. Menurut
Bobak (2004), Musbikin (2005), dan Dewi (2008) Wanita hamil sangat dianjurkan
untuk tidur dengan posisi miring kekiri, terutama dikehamilan 16 minggu, karena
janin akan mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang lebih maksimal. Posisi ini
juga membantu ginjal membuang sisa produk dan cairan dari tubuh, sehingga
mengurangi pembengkakkan di kaki, pergelangan kaki dan tangan.
d. Posisi Miring Ke Kanan. Posisi
ini juga aman bagi wanita hamil, sehingga dapat berganti posisi dari miring ke
kiri atau kekanan, tergantung kenyamanannya (Dewi, 2008). Jika posisi punggung
bayi kebetulan berada di sebelah kanan, pada saat tidur miring kekiri maka
janin akan "memberontak" terus-menerus. Hal ini karena posisi janin
seolah-olah jatuh tertelungkup, untuk mengatasinya dianjurkan untuk tidur
miring kekanan (Musbikin, 2005).
Di kehamilan usia lanjut, saat perut
telah begitu besar, akan merasakan kondisi kurang nyaman, seperti kram, sering
buang air kecil, kontraksi palsu, tendangan bayi, dan peningkatan asam lambung
yang membuat anda kerap terbangun dan mengubah posisi tidur beberapa kali.
Belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita
hamil, tapi para pakar menganjurkan bahwa setelah kehamilan 16 minggu,
sebaiknya wanita hamil tidur dengan posisi miring ke sisi kiri. Posisi tidur
miring kekiri dianjurkan selama kehamilan karena posisi tidur miring ke sisi
kiri dapat membantu mengoptimalkan aliran darah oksigen dan nutrisi ke
fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena kava asenden (hipotensi
supine) (Bobak, 2004). Menurut Rahmi (2008) Posisi miring kekiri juga membantu
ginjal membuang sisa produk dan cairan dari tubuh, sehingga mengurangi
pembengkakkan di kaki, pergelangan kaki dan tangan.
BAB
III
TINJAUAN
KASUS
STATUS
PASIEN
MANAJEMEN
KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Kunjunga
Ulang No.Reg
1235/10
LANGKAH I (PENGUMPULAN DATA DASAR)
A.
IDENTITAS
KLIEN
Nama
Klien : Ny. SZ
Umur
: 29 Tahun
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT
Alamat
rumah : Jalan kamp. Baru Rt 06
/ Rw 03 no 19, Jakrta Barat
Alamat
kantor : -
IDENTITAS KELUARGA
Nama
Suami : Tn. U
Umur
: 32 Tahun
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat
rumah : Jalan kamp. Baru Rt 06
/ Rw 03 no 19, Jakrta Barat
Alamat
kantor : Jakarta Selatan
B.
ANAMNESA
(DATA SUBJEKTIF)
Dilakukan
pada tangggal 14 juli 2011, Pukul 09:00 WIB, Oleh Poppy .A
1. Keluhan utama waktu datang
: Pusing, Mual
2.
Riwayat
menstruasi
·
Menarche :
14 tahun
·
Siklus :
28 hari (teratur)
·
Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari
·
Konsistensi : cair
·
Dismenorrhea : tidak
3.
Riwayat
perkawinan
·
Kawin :
Ya
·
Suami yang ke : 1
·
Lama perkawinan : 9 tahun
·
Istri yang ke : 1
4.
Riwayat
kehamilan sekarang
·
G1 P0 A0
·
HPHT :
05 desember 2010 (pasti)
·
Lamanya :
7 hari, 3x ganti pembalut/hari
·
Taksiran persalinan : 12 september 2011
·
Haid sebelumnya : 03 november 2010
·
Lamanya :
7 hari, 3x ganti pembalut/hari
4.1 Tanda-tanda
Kehamilan (Trimester I)
Mual
4.2 Hasil
test kehamilan
Tanggal 2 februari,
hasil + positif
4.3 Pergerakan
fetus dirasakan pertama kali
18 minggu
Pergerakan fetus dalam
24 jam terakhir ± 20 kali
4.4 Keluhan
yang dirasakan
Pusing, Mual
4.5 Pola
makan
·
Frekuensi : 2x/hari
·
Jenis makanan yabg di konsumsi : Nasi
(2x/hari sebanyak satu mangkok kecil ), sayur (1x/hari sebanyak satu mangkok
kecil ), lauk pauk (2x/hari biasanya tempe 1 potong atau tahu, telur ikan
setiap makan)
·
Jenis makanan yang tidak disukai : tidak
ada
·
Alergi terhadap makanan : tidak ada
·
Perubahan pola makan yang dialami :
nafsu makan
4.6 Pola
eliminasi
·
BAB 1x/hari, konsistensi : padat,
keluahan : tidak ada keluhan
·
BAK > 5x/hari, warna : kuning jernih,
keluhan : tidak ada keluhan
4.7 Aktifitas
sehari-hari
·
Kegiatan dirumah : mencuci, menyetrika,
mengepel
·
Kegiatan dikantor : tidak ada
·
Pola istirahat dan tidur : tidur malam ±
7 jam, istirahat siang 1 jam
·
Seksualitas, keluhan : tidak ada keluhan
4.8 Imunisasi
·
TT1 : tanggal 30 januari 2011 TT2 : 28 februari 2011
4.9 Kontrasepsi
yabg pernah digunakan : -
5.
Riwayat
kehamilan, persalinan, nifas yang lalu dan riwayat menyusui bayi
HAMIL INI
6.
Riwayat
Kesehatan
6.1 Riwayat
penyakit yang pernah atau sedang diderita sekarang
·
Jantung :
Tidak ada
·
Darah tinggi : Tidak ada
·
Hepar :
Tidak ada
·
Diabetes mellitus : Tidak ada
·
Anemia berat : Tidak ada
·
HIV/AIDS :
Tidak ada
·
Campak :
Tidak ada
·
Malaria :
Tidak ada
·
Tuberculosis : Tidak ada
·
Gangguan mental : Tidak ada
·
Operasi :
Tidak ada
·
Asma :
Tidak ada
·
Alergi :
Tidak ada
·
Lain-lain : Tidak ada
6.2 Perilaku
kesehatan
·
Mandi :
2x/hari
·
Ganti pakaian dalam dan luar : 2x/hari,
ganti bila terasa lembab
6.3 kebiasaan
hidup sehari-hari
·
Obat-obatan/ jamu yang sering digunakan
: tidak pernah mengkonsumsi obat di luar resep dari tenaga kesehatan atau jamu
·
Alergi terhadap obat-obatan : tidak ada
alergi terhadap obat-obatan
·
Merokok : tidak merokok
·
Minuman beralkohol : tidak pernah
mengkonsumsi alcohol
·
NAPZA : tidak pernah menggunakan NAPZA
7.
Riwayat
sosial
7.1 Apakah
kehamilan ini direncanakam/diinginkan : direncanakan
7.2 Jumlah
jiwa yang tinggal dalam satu rumah : 2 orang (suami dan isteri)
7.3 Pengambilan
keputusan dalam keluarga : musyawarah
7.4 Kepercayaan
yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas : tidak ada
8.
Riwayat
kesehatan keluarga
Tidak ada penyakit keturunan dan
keturunan kembar
C.
PEMERIKSAAN
1. Keadaan
umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
2. Tanda
Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 82x/menit
Suhu tubuh : 37°C
Pernapasan : 19x/menit
3. TB : 163 cm
LILA : 28 cm
BB : 68 kg
BB sebelum hamil : 62 kg, Bertambah 6 kg
4.
Pemeriksaan
fisik
4.1 Kepala
·
Rambut :
Bersih, warna hitam dan tidak berketombe
4.2 Muka
·
Kelopak mata : Tidak edema
·
Konjungtiva : Tidak pucat
·
Sklera :
Tidak kuning
·
Kloasma :
Tidak ada
4.3 Hidung
·
Pengeluaran : Tidak ada
·
Polip :
Tidak ada
4.4 Mulut, gigi, gusi
·
Stomatitis : Tidak ada
·
Gusi :
Tidak mudah berdarah
·
Caries :
Tidak ada
·
Lidah :
Bersih
4.5 Leher
·
Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak teraba
·
Pembesaran kelenjar getah bening: Tidak teraba
·
Pembesaran vena jugularis : Tidak teraba
4.6 Dada
·
Retraksi dinding dada : Normal
·
Bunyi jantung : Normal
·
Bunyi pernapasan : Normal, Tidak weezing
·
Irama :
·
Payudara
-
Bentuk :
Simetris
-
Putting susu : Bersih, menonjol
-
Aerola mammae : Melebar dan ada hyperpigmentasi
-
Tanda-tanda retraksi : Tidak ada
-
Benjolan tumor : Tidak teraba
-
Pengeluaran : Tidak ada
-
Rasa nyeri : Tidak ada rasa nyeri
-
Kebersihan : Bersih
-
Lain-lain : Tidak ada
4.7 Punggung dan pinggang
·
Posisi tulang belakang : Lordose
·
Pinggang CVAT : Normal, tidak ada rasa nyeri
4.8 Abdomen
-
Bekas luka operasi : Tidak ada
-
Bentuk perut : Sesuai umur kehamilan
-
Kontraksi : Tidak ada
-
Benjolan lain : Tidak teraba
-
Pembesaran lien/liver : Tidak teraba
-
Linea alba/nigra : Tidak ada
-
Strie albikan/lividae : Tidak ada
·
Tinggi fundus Uteri : 32 cm
·
Leopold I
Teraba pada fundus bagian bulat, lunak
tidak melenting
·
Leopold II
-
Perut ibu sebelah kanan teraba bagian
panjang, keras, seperti papan
-
Perut ibu sebelah kiri teraba bagian
kecil janin (ektremitas janin)
·
Leopold III
Teraba bagian terendah janin bulat,
keras, melenting dan bagian bawah janin sudah masuk PAP
·
Leopold IV
Pada perabaan terdapat 4/5 bagian, divergen
·
Taksiran berat janin : 32 – 13 = 19 x
155 = 2945 gram
·
Denyut jantung janin, frekuensi
130x/menit (teratur)
·
Punctum maksimum : DJJ terdengar pada
perut kanan ibu 2 jari dibawah pusat
4.9 Ekstimitas atas dan bawah
-
Edema :
- / -
-
Kekakuan sendi : Tidak ada
-
Kemerahan : Tidak ada
-
Refleks :
+ / +
4.10 Anogenital
-
Luka parut : Tidak ada
-
Vulva vagina
·
Warna : Kemerahan
·
Fistula : Tidak ada
·
Luka
: Tidak ada
·
Varises: Tidak ada
-
Labia mayora/minora : Tidak edema
-
Kelenjar bartholini
Pembengkakan : Tidak
teraba
Rasa nyeri : Tidak ada
-
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
-
Anus : haemorroid : Tidak ada
4.11 Pemeriksaan Pelvimetri klinis (
Tidak dilakukan )
4.12 Pemeriksaan laboratorium
·
Darah
-
Hb : 12 g %
-
Golongan darah : O
·
Urine
-
Protein :
(-) negative
-
Reduksi :
(-) negative
·
Pemeriksaaan penunjang lain : Tidak
dilakukan
LANGKAH II (INTERPRESTASI DATA
DASAR)
Diagnosa Ibu dan Janin
: G1 P0 A0, Hamil 31 minggu > 4hari. Janin tunggal hidup , intrauterine,
presentasi kepala
Dasar :
-
Ibu mengatakan kehamilan ini yang
pertama dan sebelumnya belum pernah mengalami keguguran
-
HPHT :
05 Desember 2010
-
TP :
12 September 2011
-
TFU :
32 cm
-
Tanda Vital
-
Tekanan darah : 110/70 mmHg
-
Denyut nadi : 82x/menit
-
Suhu tubuh : 37°C
-
Pernapasan : 19x/menit
-
Palpasi Leopold
· Leopold
I
Teraba pada fundus bagian bulat,
lunak tidak melenting
·
Leopold II
- Perut
ibu sebelah kanan teraba bagian panjang, keras, seperti papan
- Perut
ibu sebelah kiri teraba bagian kecil janin (ektremitas janin)
· Leopold
III
Teraba
bagian terendah janin bulat, keras, melenting dan bagian bawah janin sudah
masuk PAP
· Leopold
IV
Pada perabaan terdapat 4/5 bagian,
divergen
-
DJJ :
frekuensi 130x/menit (teratur)
-
TBJ :
2945 gram
-
Pada pemeriksaan ibu mengatakan tidak
merasakan nyeri
LANGKAH III (DIAGNOSA/MASALAH
POTENSIAL)
Tidak ada
LANGKAH IV (MENETAPKAN KEBUTUHAN
TERHADAP TINDAKAN SEGERA)
Tidak ada
LANGKAH V (MENYUSUN RENCANA ASUHAN
YANG MENYELURUH
1.
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
2.
Jelaskan keluhan yang dirasakan oleh ibu
3.
Jelaskan tanda bahaya kehamilan
4.
Jelaskan persiapan persalinan
5.
Jelaskan tanda-tanda persalinan
6.
Jelaskan dan berikan zat besi (Fe), Kalk
(kalsium), Vit C
7.
Meminta ibu untuk kunjungan ulang 1
minggu kemudian pada tanggal 21 Juli 2011 atau jika ada keluhan untuk
memeriksakan kehamilannya.
8.
Dokumentasi
LANGKAH VI
(PELAKSANAAN LANGSUNG ASUHAN YANG
EFISIENSI DAN AMAN)
1. Menjelaskan
hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janin saat ini baik
TD : 110/70 mmHg
TP : 12 September 2010
Usia kehamilannya : 31 minggu > 4
hari
2.
Menjelaskan keluhan yang dirasakan oleh
ibu seperti pusing dan mual dikarenakan perubahan hormonal dalam tubuh dan
penyesuaian tubuh terhadap pertumbuhan janin yang membutuhkan jumlah nutrisi
dan pola istirahat yang lebih dari sebelum ibu hamil. Menganjurkan kepada ibu
untuk mengurangi aktivitas yang berat dan berdiri terlalu lama.
3.
Menjelaskan tentang tanda bahaya
kehamilan :
-
Sakit kepala yang hebat
-
Pandangan mata kabur
-
Nyeri ulu hati
-
Edema di tangan dan kaki
-
Perdarahan pravagina
4.
Menjelaskan persiapan persalinan :
-
Persiapan tempat persalinan
-
Persiapan tenaga kesehatan yang menolong
-
Persiapan donor darah
-
Persiapan kendaraan
-
Perlengkapan ibu dan bayi
5.
Menjelaskan tanda-tanda persalinan
-
Mules yang kuat dan teratur biasanya 2
menit sekali
-
Keluarnya flek darah
-
Ketuban pecah
6.
Menjelaskan dan memberikan zat besi
(Fe), Kalk (kalsium), Vit C
-
Memberikan ibu tablet zat besi (Fe) ,
untuk penambah darah agar ibu tidak anemia. Diminum 1x/hari pada malam hari
diusahakan diminum dengan air putih. Menimbulkan efek warna BAB menjadi
kehitaman.
-
Memberikan tablet Kalk, untuk
pertumbuhan tulang dan gigi janin. Diminum 2x/hari dengan air putih. Tidak
menimbulkan efek samping.
-
Memberikan Vit C ,untuk membantu
penyerapan tablet zat besi (Fe) dan untuk menambah stamina ibu.
7.
Meminta ibu untuk kunjungan ulang 1
minggu kemudian pada tanggal 21 Juli 2011 atau jika ada keluhan untuk
memeriksakan kehamilannya agar dapat dilihat pertumbuhan janin dan kesehatan
ibu
8.
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
LANGKAH VII (EVALUASI)
1.
Ibu mengetahui hasil pemeriksaannya saat
ini
2.
Ibu mengetahui keluahan yang dirasakan
saat ini
3.
Ibu mengerti tanda bahaya dalam masa
kehamilan
4.
Ibu mengerti persiapan untuk
persalinannya
5.
Ibu mengerti tanda-tanda persalinan
6.
Ibu mengerti tujuan diberikannya
vitamin-vitamin yang telah dijelaska oleh bidan seperti tablet zat besi (Fe) ,
Kalk, vit C
7.
Ibu bersedia datang untuk kunjungan
ulang 1 minggu kemudian pada tanggal 21 Juli 2011atau jika ada keluhan untuk
memeriksakan kehamilannya.
8.
Telah mendokumentasikan pemeriksaan
BAB
IV
PEMBAHASAN
Dari hasil study kasus Ny. SZ dengan
kebutuhan fisik ibu hamil. Penulis membuat pembahasan yang menghubungkan teori
dengan kasus yang dialami Ny. SZ dengan diagnose G1P0A0 hamil 31 minggu > 4
hari.
Kesadaran Ny. SZ untuk memeriksa dirinya
ke Puskesmas sudah tepat, Karena kewaspadaan antenatal sangat penting dalam
upaya mendeteksi secara dini adanya kelainan dalam kehamilan, sehingga dapat
dilakukan pencegahan apabila adanya resiko tinggi. Selama kehamilan Ny. SZ
melakukan pemeriksaan antenatal sebanyak 4x yaitu 1x pada trimester I, 1x pada
trimester II dan 2x pada trimester III. Hal ini sesuai dengan peryataan
(Saifudin, 2002) bahwa kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit
4x selama kehamilan yaitu 1x pada trimester I, 1x pada trimester II dan 2x pada
trimester III.
Kehamilan ibu Ny. SZ dimana dengan
adanya proses perubahan fisik, mental dan social. Selain kebutuhan psikologis,
kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan
aman dan lancar. Kebutuhan fisik selama hamil Trimester III meliputi
mobilisasu/body mekanik, senam hamil dan pola istirahat yang cukup.
BAB
V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah penulis memberikan asuhan
kebidanan pada kehamilan dengan kebutuhan fisik trimester III
5.1.1
Penulis telah melakukan pengkajian pada
ibu hamil dengan kebutuhan fisik trimester III yaitu Ny. SZ
5.1.2
Penulis mengetahui dan dapat menjelaskan
mengenai kehamilan trimester III yang mempengaruhi kebutuhan fisik Ny. SZ
5.1.3
Penulis dapat mengetahui dan menjelaskan
mengenai kebutuhan fisik ibu hamil.
5.1.4
Penulis telah melakukan rencana asuhan
kebidanan pada Ny. SZ yang disusun secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan
yang ada pada Ny.SZ dan telah mendokumentasikan hasil pemeriksaan berdasarkan
manajemen kebidanan dengan menggunakan metode tujuh langkah varney.
5.2 SARAN
5.2.1
Bagi Mahasiswa
Sebaiknya mahasiswa lebih meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta dapat menerapkannya secara langsung ilmu
yang didapat selama di Akademi Kebidanan mengenai manajemen asuhan kebidanan
pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir normal maupun patologis
dengan menggunakan manajemen 7 langkah varney.
5.2.2
Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menyediakan sumber-sumber
kepustakaan yang lebih lengkap yang berhubungan dengan asuhan kebidanan
sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengembangkan diri melalaui sumber-sumber
tersebut.
5.2.3
Bagi Lahan Praktek
Agar dapat melakukan asuhan
kebidanan dari mulai kehamilan, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan
optimal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
5.2.4
Bagi Klien
Diharapkan bagi klien untuk lebih rutin
lagi melakukan pemeriksaan kehamilan agar dapat mnedeteksi ada atau tidak
adanya komplikasi pada kehamilannya.